Friday, October 24, 2014

Pengusaha: Indonesia Miliki Industri Penyamakan Kulit Terbaik di Dunia







SPC, Jakarta - Indonesia dinilai memiliki potensi besar di sektor industri penyamakan kulit dengan produk olahan wet blue. Hal ini karena kualitas kulit dari hewan lokal merupakan yang terbaik di dunia.  Ketua Umum Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) Lany Sulaiman mengatakan produk wet blue Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. Keunggulannya terletak pada bintik-bintik (tick mark) yang relatif sedikit dibandingkan dengan kulit asal Amerika Serikat. “Memang wet blue Indonesia hanya memiliki bentangan (hide) lebih sempit yakni 25 square feet (SF), sedangkan Amerika Serikat 60 SF. Namun, bagian kulit yang terdapat tick mark akan dibuang, tidak dapat digunakan untuk industri. Jadi, perusahaan asing yang memakai wet blue kita lebih efisien,” ujarnya, seperti dikutip, Rabu (20/3/2013). Menurutnya, keunggulan lain yakni kulitnya juga mempunyai serat yang lebih halus dan lentur. Hal ini dikarenakan hewan ternak di Indonesia benar-benar dirawat oleh peternak. Tidak seperti di Amerika yang dibiarkan hidup bebas di alam, tidak dijaga kebersihan kulitnya. Dia menambahkan wet blue ini merupakan produk olahan kedua dari kulit. Mula-mula dari kulit sapi yang mentah (row hides) diolah menjadi pickle, kemudian menjadi wet blue. Selanjutnya menjadi crust dan leather yang siap untuk diwarna. Lany menambahkan perlu adanya program untuk meningkatkan potensi industri kulit. Akan berbahaya bila pengusaha penyemakan kulit banyak yang tutup mata dengan memilih untuk melakukan ekspor dibandingkan dengan mengolah sendiri. “Jika ada insentif dari pemerintah untuk mengembangkan teknologi industri kulit bisa meningkatkan nilai tambah produk olahan,” ungkapnya. (SPC/25/Bisnis) 




BELI KULIT SAPI GARAMAN JAWA 
HUB 081226979890

Beli Kulit Sapi Garaman Jawa



Kami Membeli Kulit sapi garaman jawa dengan harga menarik

Silakan Hubungi kami jika anda memiliki kulit sapi garaman Jawa

HUB : 081226979890  
an.Husen

KULIT SAPI

DEFINISI KULIT SAPI

Kulit sapi ialah bagian paling luar daging sapi. Kulit sapi biasanya dikeringkan dan digoreng menjadi rambak. Kulit merupakan organ tunggal tubuh paling berat, pada sapi sekitar 6-8%, dan domba 8-12%, dengan demikian kulit juga merupakan hasil ikutan ternak yang paling tinggi nilai ekonominya yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan by-product yang dihasilkan oleh seekor ternak.
Pada ternak hidup, kulit mempunyai banyak fungsi antyara lain sebagai alat perasa, pelindung jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur suhui tubuh, tempat sintesis vitamin D, alat gerak pada ular, alat pernapasan pada amfibi, dan tempat menyimpan cadangan energi terutama pada domba dan babi. Fungsi utama kulit adalah melindungi kerusakan dan infeksi mikroba jaringan yang ada di bawahnya. Setelah ternak dipotong, kulit akan kehilangan fungsinya, dan menjadi hasil ikutan yang akan segera turun kualitasnya bila tidak segera disamak atau diawetkan.
Secara histologi, kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu epidermisdermis dan hipodermis. Epidermis merupakan bagian kulit paling atas tersusun dari sel epitel pipih kompleks, pada lapisan ini juga terdapat asesori epidermis seperti rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan otot penegak rambut. Di bawahnya terletak lapisan dermis atau kulit jangat yang tersusun dari jaringan ikat padat. Pada lapisan paling bawah terdapat hipodermis yang tersusun dari jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, dan sisa daging.
Pada proses penyamakan, kulit jangat inilah yang akan disamak dan diubah menjadi kulit samak yang bersifat lentur, fleksibel, kuat dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan serangan mikroba. Lapisan epidermis tersusun dari jaringan ikat keratin yang relatif tahan terhadap serangan bahan kimia maupun agen biologi (mikroba dan ensim). Pada kulit terdapat dua jenis keratin yaitu keratin lunak yang menyusun akar rambut dan lapisan epidermis bawah, dan keratin keras menyusun batang rambut. Keratin lunak mudah larut dan mudah diserang oleh ensim (misal alkalin protease), sedangkan keratin keras sangat tahan terhadap bahan kimia dan ensim kecuali sulfida dan keratinase.
Lapisan epidermis harus dihilangkan sebelum disamak, biasanya menggunakan bahan kima kapur dan Na2S. Lapisan epidermis juga dapat dihilangkan secara ensimatis menggunakan sedikit kapur dan Na2S dan ensim alkalin protease atau keratinase. Lapisan hipodermis dibuang dari kulit secara mekanis pada proses buang daging (fleshing). Kulit segar tersusun dari 64% air, 33% protein, 2% lemak, 0,5% garam mineral dan 0,5% penyusun lainnya misalnya vitamin dan pigmen. komponen penyusun kulit terpenting adalah protein terutama protein kolagen.
Protein kulit terdiri dari protein kolagen, keratin, elastin, albumin, globulin dan musin. Protein albumin, globulin dan musin larut dalam larutan garam dapur. Protein kolagen, keratin dan elastin tidak larut dalam air dan pelarut organik. Protein kolagen inilah yang akan direaksikan menjadi bahan penyamak kulit untuk menghasilkan kulit samak. Protein kolagen sangat menetukan mutu kulit samak.
Kulit samak adalah kulit hewan yang telah diubah secara kimia guna menghasilkan bahan yang kuat, lentur, dan ntahan terhadap pembusukan. Hampir semua kulit samak diproduksi dari kulit sapi, domba dan kambing. Kadang-kadang kulit samak juga dihasilkan dari kulit kudababikanggururusareptillumba-lumba dansinga laut. Akhir-akhir ini kulit ikan kakap, kulit ikan pari dan ikan tuna juga telah disamak.
Kulit samak digunakan untuk menghasilkan berbagai macam barang seperti sepatusendaltasikat pinggangkoperjakettopi, jok mobil, sarung HPdompet dan cindera mata seperti gantungan kunci. Barang kerajinan lain yang dihasilkan dari kulit mentah misalnya wayang kulit, hiasan dinding, kaligrafibedukgenderang, kendang, dan kipas.
Kulit juga dapat digunakan untuk produksi krupuk kulit, gelatin dan lem kulit